Teknologi sekarang telah menjadi bagian dari kita saat ini, begitu pentingnya teknologi dalam kehidupan kita terlihat dengan seberapa sering kita berinteraksi  dengannya, bahkan ada beberapa individu yang menjadikan teknologi sebagai tulang punggung dengan menggunakannya pada hal-hal bermanfaat yang menghasilkan pundi-pundi rupiah (generasi 4.0)

Kecepatan informasi pun kian  meningkat, hanya dengan melihat layar di depan mata kita maka informasi seluas dunia dapat tercakup dalam layar bersegi kotak itu, baik informasi yang baik untuk di cerna maupun informasi yang negatif yang dapat membuat pemikiran menjadi kacau dan berefek bagi kehidupan sosial.

Ditengah kebutuhan teknologi dan informasi ini, maka sering kali kita jumpai orang-orang yang menjadikan teknologi sebagai ajang perkenalan, meluaskan jaringan ataupun menjadi tempat curhatan dikala hati seseorang jenuh.

Namun, disaat mereka yang disebutkan diatas hanya menjadikan teknologi sebagai penghibur maupun mengisi waktu kosong ada juga yang menggunakannya sebagai sarana untuk menyebarkan opini Islam atau saya menyebutnya sebagai “Kader Dakwah Yang Militan”.

Militan atau Militansi itu sendiri tak jauh dari kata "semangat"  atau "bergairah"  dalam menekuni sesuatu, tentu semangat itu bukan semangat yang gampang memudar kalau memudar bukan militan namanya. 

Semangat dalam menekuni sesuatu itu tentu tergambar dari ke istiqomahannya ataupun prinsip yang membuatnya selalu ingin tampil terdepan dalam menyebarkan opini dan membela kemuliaan Islam. 
Maka, para kader dakwah militan ini mempunyai sandaran dan pondasi yang kuat dan tentunya karna dorongan aqidah yang membuatnya tak lelah dalam menuliskan ataupun menceritakan nasib umat Islam kepada khalayak umum.

Tsaqofah-tsaqofah Islam yang tertanam pada dirinya pun pastilah membuat pemikirannya terbuka sehingga jiwa serdadu semakin menyala dan membara dalam mengemban amanah mulia yakni sebagai pejuang Islam. 

Dari hasil pemikiran para kader militan ini maka di dapatilah masyarakat saat ini yang terus mengalami perubahan atau tersadarkan dengan opini-opini itu sehingga  menjadi salah satu uslub mendapatkan pejuang baru yang terbuka pikirannya untuk bergabung bersama memperjuangkan Islam. 

Tentu rasa lelah itu pasti ada disetiap jiwa mereka, rasa jenuh pasti sesekali akan datang, namun, ketika mereka berpikir untuk berhenti maka tidak akan menghasilkan apa-apa pada dirinya sebab yang memberikan ketenangan dan kesehatan pada jiwa itu adalah Allah swt. maka yakinlah Allah swt. tidak akan membiarkan para pengemban Agama-Nya, para pengemban risalah Islam merasakan penderitaan melainkan itu hanya ujian ketaqwaan padanya.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَـنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad 47: Ayat 7)

Ayat ini menjadi obat dari kegundahan dalam di benak para pejuang bahwa Allah swt. akan menolongnya dan meninggikan kedudukannya. Sehingga kalian para pengembang dakwah tidak hanya mati dalam keadaan Islam tapi kalian mati dalam keadaan membela Islam. Kalau jiwa militansi itu masih ada pada diri kalian.

Dan Pastikan itu adalah Anda...

#YukNgaji
#SosmedForDakwah

Penulis: Farid Al Khawaridzmi (018)
Editor: Ikky Z (017)


Post a Comment

 
Top