DUKA SEBAGAI PENGURUS LEMBAGA DI PANDEMI COVID-19
Pada hari Selasa Tanggal 21 Januari 2020 pelantikan pengurus lembaga sejajaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dema,Sema dan HMJ sejajaran.Termasuk di dalamnya Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (HMJ-KPI 2020).
Tepat pada hari Kamis Tanggal 12 Maret 2020 Pembukaan upgrading dan Rapat Kerja di LT Fakultas Dakwah dan Komunikasi, pada hari itu dilanjutkan dengan materi upgrading di antaranya Kepemimpinan,ke-KPIan,dan keorganisasian. Kemudian pada hari Sabtu malam Tanggal 14-15 April 2020 dilanjutkan rapat kerja (sabtu-minggu) dan perlu di ketahui bahwa HMJ-KPI memiliki 3 Bidang diantaranya Bidang penelitian dan pengembangan, Bidang akhlak dan keorganisasian serta Bidang humas dan advokasi.setelah selesai raker kembali kita ke kos masing-masing, sesampainya di kost mata saya tidak bisa tertidur memikirkan bgaimana menyukseskan proker proker nantinya.
Dua hari setelah raker muncullah berita di media bahwa ada virus yang dinamakan corona atau covid-19 , ketakutan pun datang menghantui pikiran saya dan teman teman pengurus lainya,akan tetapi perkuliahan masih berlansung, jadi masih agak tenang sedikit, sebagaimana yg di ketahui wabah penyakit corona ini mudah sekali berpindah ke orang lain, sehingga kita harus ambil jarak kurang lebih 1 meter dari orang yang di ajak bernicara. Pemerintah dan orang orang di sekeliling kami sering mensosialisasikan bahwa, ketika bepergian pakai masker, kaos tangan, dan jangan menyentuh mata, hidung, serta mulut, sebelum mencuci tangan.
Hari demi hari wabah penyakit corona ini menyebar ke seluruh indonesia membuat sebagian orang panik, tentunya kami selaku pengurus lembaga panik sekali, karena ketika wabah ini terus berlanjut bagaimana kami melaksanakan proker HMJKPI khusunya. Alhasil karena ketakutan pemerintah terhadap wabah ini, untuk memutuskan penyebaran atau mata rantai wabah penyakit corona ini, kita harus menghindari keramain atau hal yang dapat mengundang keramain, maka Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, mengeluarkan surat edaran bahwa perkuliahan di kampus di gantikan dengan kuliah daring/kuliah online sesuai dengan arahan dari kementerian agama, mendengar berita itu saya dan teman-teman pengurus lembaga sangat sedih, bahkan saya meneteskan air mata di kamar sekretariat HMJ-KPI, Padahal kepanitian TUDANG MASSULEKKA sudah ada, dan rencanaya 1 pekan yang akan datang kita laksanakan.
Sekarang ini proker kami terdiam karena wabah ini, akan tetapi kami dari pengurus mengambil inisiatif menjalankan proker, yang bisa dilakukan secara online seperti kajian online, rapat online, forum isu dengan online dan semuanya serba online. Akan tetapi ada proker yang tidak bisa dilaksanakan dengan sistem online, di antaranya tadi Tudang Massulekka, karena di acara ini adalah acara yang bersifat silaturahim, dan harus mmng dipertemukan di forum.
Selanjutnya kita beralih ke kuliah daring, sepekan berlansung aman- aman saja memasuki pekan ke 2, mulailah satu persatu dari mahasiswa kpi khusunya menyampaikan aspirasi mereka ke kami selaku pengurus lembaga dan memang ini adalah tugas kami selaku pengurus lembaga, aspirasi mereka di antaranya, kuliah daring ini tidak efektif karena banyak noise( gangguan) karena persoalan jaringan,kuliah daring ini menyiksa mahasiswa karena harus mengeluarkan uang pribadi padahal realitanya yang harus menyediakan itu adalah birokrasi karena sejatinya uang SPP kita untuk mendapatkan prasarana dalam berlansungnya mata kuliah namun berbeda dengan sekarang kita hanya medapatkan materi perkuliahan dosen melalui kuliah daring, di mana lagi senior yang terkendala dalam kepengurusanya di kampus,akan tetapi selaku pengurus ini adalah kewajiban kami menyampaiakan aspirasi ini.
Setelah aspirasi kita sampaikan kami selaku pengurus lembaga meminta kebijakan dari biokrasi untuk mengeluarkan kebijakan secepatnya karena kenapa , derita mahasiswa kpi khusunya adalah derita kami sebagai pengurus lembaga, apakah kami harus melanggar lockdown ini dengan aksi baru ada kebijakan, atau kah kami mogok kuliah daring sebelum ada kebijakan.
Pada hari Selasa Tanggal 21 Januari 2020 pelantikan pengurus lembaga sejajaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dema,Sema dan HMJ sejajaran.Termasuk di dalamnya Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (HMJ-KPI 2020).
Tepat pada hari Kamis Tanggal 12 Maret 2020 Pembukaan upgrading dan Rapat Kerja di LT Fakultas Dakwah dan Komunikasi, pada hari itu dilanjutkan dengan materi upgrading di antaranya Kepemimpinan,ke-KPIan,dan keorganisasian. Kemudian pada hari Sabtu malam Tanggal 14-15 April 2020 dilanjutkan rapat kerja (sabtu-minggu) dan perlu di ketahui bahwa HMJ-KPI memiliki 3 Bidang diantaranya Bidang penelitian dan pengembangan, Bidang akhlak dan keorganisasian serta Bidang humas dan advokasi.setelah selesai raker kembali kita ke kos masing-masing, sesampainya di kost mata saya tidak bisa tertidur memikirkan bgaimana menyukseskan proker proker nantinya.
Dua hari setelah raker muncullah berita di media bahwa ada virus yang dinamakan corona atau covid-19 , ketakutan pun datang menghantui pikiran saya dan teman teman pengurus lainya,akan tetapi perkuliahan masih berlansung, jadi masih agak tenang sedikit, sebagaimana yg di ketahui wabah penyakit corona ini mudah sekali berpindah ke orang lain, sehingga kita harus ambil jarak kurang lebih 1 meter dari orang yang di ajak bernicara. Pemerintah dan orang orang di sekeliling kami sering mensosialisasikan bahwa, ketika bepergian pakai masker, kaos tangan, dan jangan menyentuh mata, hidung, serta mulut, sebelum mencuci tangan.
Hari demi hari wabah penyakit corona ini menyebar ke seluruh indonesia membuat sebagian orang panik, tentunya kami selaku pengurus lembaga panik sekali, karena ketika wabah ini terus berlanjut bagaimana kami melaksanakan proker HMJKPI khusunya. Alhasil karena ketakutan pemerintah terhadap wabah ini, untuk memutuskan penyebaran atau mata rantai wabah penyakit corona ini, kita harus menghindari keramain atau hal yang dapat mengundang keramain, maka Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, mengeluarkan surat edaran bahwa perkuliahan di kampus di gantikan dengan kuliah daring/kuliah online sesuai dengan arahan dari kementerian agama, mendengar berita itu saya dan teman-teman pengurus lembaga sangat sedih, bahkan saya meneteskan air mata di kamar sekretariat HMJ-KPI, Padahal kepanitian TUDANG MASSULEKKA sudah ada, dan rencanaya 1 pekan yang akan datang kita laksanakan.
Sekarang ini proker kami terdiam karena wabah ini, akan tetapi kami dari pengurus mengambil inisiatif menjalankan proker, yang bisa dilakukan secara online seperti kajian online, rapat online, forum isu dengan online dan semuanya serba online. Akan tetapi ada proker yang tidak bisa dilaksanakan dengan sistem online, di antaranya tadi Tudang Massulekka, karena di acara ini adalah acara yang bersifat silaturahim, dan harus mmng dipertemukan di forum.
Selanjutnya kita beralih ke kuliah daring, sepekan berlansung aman- aman saja memasuki pekan ke 2, mulailah satu persatu dari mahasiswa kpi khusunya menyampaikan aspirasi mereka ke kami selaku pengurus lembaga dan memang ini adalah tugas kami selaku pengurus lembaga, aspirasi mereka di antaranya, kuliah daring ini tidak efektif karena banyak noise( gangguan) karena persoalan jaringan,kuliah daring ini menyiksa mahasiswa karena harus mengeluarkan uang pribadi padahal realitanya yang harus menyediakan itu adalah birokrasi karena sejatinya uang SPP kita untuk mendapatkan prasarana dalam berlansungnya mata kuliah namun berbeda dengan sekarang kita hanya medapatkan materi perkuliahan dosen melalui kuliah daring, di mana lagi senior yang terkendala dalam kepengurusanya di kampus,akan tetapi selaku pengurus ini adalah kewajiban kami menyampaiakan aspirasi ini.
Setelah aspirasi kita sampaikan kami selaku pengurus lembaga meminta kebijakan dari biokrasi untuk mengeluarkan kebijakan secepatnya karena kenapa , derita mahasiswa kpi khusunya adalah derita kami sebagai pengurus lembaga, apakah kami harus melanggar lockdown ini dengan aksi baru ada kebijakan, atau kah kami mogok kuliah daring sebelum ada kebijakan.
Terakhir sebagai pengurus lembaga di setiap doaku saya sisipkan doa agar wabah penyakit corona ini cepat di angkat atau di hilangkan oleh allah swt, corona karena adamu proker tidak berjalan sesuai ekspektasi padahal kami telah rancang dengan sebaik mungkin, corona cepatlah mengilang dari bumi ini khusus negarku tercinta ini, karena kami pengurus lembaga ingin menjalankan proker kami yang telah di amanahkan kepada kami di rapat kerja HMJ-KPI periode 2020.
Penulis : Muammar Jamil
Penulis : Muammar Jamil
Post a Comment